Sering kali kita jumpai banyak pertanyaan yang membuat suatu kesalah pahaman tentang task killer, Android perlu pake task killer ga sich?
Task killer apa ya yang bagus buat Android saya? Task killer yang berbayar, ratingnya tinggi, jumlah yang downloadnya juga banyak banget, dan yang paling penting harganya juga paling mahal di antara task killer-task killer yang lainnya. Menurut anda task killer ini bagus? Task killer bisa mempercepat kinerja android saya yang agak lemot ini?
Mari kita share bersama apakah task killer itu dan seberapa penting task killer
Seperti layaknya suatu pertanyaan pasti ada yg pro dan ada yang kontra, mari kita share seberapa penting peran task killer menurut logika kerja android
Sebelumnya mari kita kenali system kerja android kita,
Android adalah operasi sistem multitasking, Android bekerja dengan ethos metodologi tidak meng-kill task. Designernya dengan sengaja meninggalkan fungsi mengkill task untuk menutup aplikasi. Mereka memutuskan untuk melakukan hal ini atas dasar bahwa pengguna ponsel akan berulang-ulang dan akan sering berinteraksi dengan berbagai macam aplikasi sepanjang hari.
Apakah Proses itu?
Proses adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh 1 atau lebih aplikasi. Ketika Anda memikirkan sebuah aplikasi yang benar-benar melakukan sesuatu, misalnya bermain musik, posting pesan ke facebook atau syncing rss feed Anda, ini adalah proses. Namun, penting untuk dicatat bahwa hanya karena proses tersebut ada, tidak berarti; dia sedang bekerja. dengan kata lain mungkin lebih mudah untuk mengatakan bahwa proses ini dalam keadaan idle atau aktif.
Apakah Application itu?
Aplikasi adalah sesuatu yang membuat banyak penggunaan proses yang berbeda untuk menyediakan Anda dengan beberapa fungsi yang diinginkan. Sebagai contoh, facebook atau aplikasi twitter. Aplikasi juga dapat idle atau aktif, tergantung apakah telah ada proses aktif saat ini terkait dengan aplikasi tersebut.
Apa itu RAM?
RAM: Random Access Memory adalah memori sementara yang digunakan oleh CPU (Central Processing Unit) untuk mengakses informasi atau data-data yang diperlukan untuk menjalankan suatu “proses”. Semakin besar RAM, maka secara garis besar akan mempercepat kinerja sistem karena CPU dapat mengakses lebih banyak informasi pada saat yang bersamaan.
Kalo android sistem multitasking,berarti tidak perlu task killer?
Jawabnya: TIDAK, mengapa tidak? Ketika Anda meninggalkan suatu aplikasi, aplikasi juga diijinkan untuk menjaga agar proses yang berjalan di background (true multitasking) yang memungkinkan untuk melanjutkan melakukan pekerjaan apapun yang perlu dilakukan.
Akhirnya ketika tidak akan ada memori yang tersisa, apakah itu waktunya untuk menggunakan Task killer? Tidak! Android cukup pintar untuk mengenali jika aplikasi bekerja dengan lambat pada 'low memory', dan akan mulai untuk menutup aplikasi yang mereka anggap memiliki prioritas rendah. Android menentukan prioritas dengan mendeteksi aplikasi yang telah Anda gunakan jarang (pada saat itu), dan tidak penting untuk HP anda (ciri aplikasi seperti ini yang akan ditutup pertama kali oleh Android). Ini belum termasuk aplikasi yang saat ini di latar depan, misalnya aplikasi inti seperti alarm jam. Ketika Android tidak menutup aplikasi sendiri untuk membebaskan memori, dengan cara yang sangat pintar Android akan membuka aplikasi yang sudah ditutup, ia akan mengembalikannya seakan-akan tidak pernah ditutup sama sekali (ini sebenarnya mirip dengan apa disebut oleh IOS 'main multitasking').
Apakah penggunaan Android Task Killer akan mempercepat kinerja dan menghemat baterai handheld Android yang saya miliki?
Jawabnya: Tidak juga,Task Killer benar-benar melakukan sebaliknya, mereka membuat hidup baterai Anda lebih pendek! Mari kita melihat apa yang sebenarnya Anda lakukan ketika Anda membunuh tugas. Anda benar-benar menghapusnya dari memori. Ok, jadi dibandingkan dengan membiarkannya dalam memori Anda berharap untuk menghemat baterai? Tidak, banyak atau tidak sedikit memori yang digunakan oleh aplikasi ataupun bebas, baterai akan menggunakan jumlah yang sama. Anda malah benar-benar mengurangi masa pakai baterai karena ketika berikutnya Anda menggunakan aplikasi itu, Anda harus membuka ulang kembali, dan ini lebih menggunakan memori daripada sekedar meng-loadnya dari memori.
Task Killer membuat telepon Anda menjadi tidak stabil. Membunuh Proses adalah tindakan yang buruk karena mungkin proses itu akan digunakan oleh aplikasi lain. Ketika Anda membunuh, Anda yang menyebabkan gangguan dalam OS, memaksa aplikasi untuk membuka kembali, untuk membuka kembali proses yang digunakan bersama oleh aplikasi lain.
Kalau begitu, maka tidak diperlukan RAM besar pada handheld Android?
Jawabnya: Tergantung kebutuhan. Sebagai contoh, bila sebuah aplikasi katakanlah membutuhkan RAM sebesar 300 MB untuk dapat berjalan dengan normal, dan dari sisi hardware handheld Android hanya memilik RAM sebesar 256 MB, maka walaupun semua aplikasi yang berjalan di background sudah dimatikan oleh sistem Android, namun tetap saja akan terjadi kondisi dimana aplikasi tidak dapat berjalan / berjalan lambat akibat kekurangan RAM.
Saya menggunakan Android Task Killer dan saya merasakan kinerja ponsel saya meningkat dan lebih hemat baterai?
Jawabnya: Hal tersebut bisa diakibatkan oleh tiga hal. Yang pertama, task killer mematikan aplikasi yang tidak bekerja dengan sempurna (aplikasi rusak / bad code) yang membuat sistem operasi Android dan CPU bekerja ekstra. Kedua, task killer mematikan aplikasi yang menggunakan koneksi internet secara terus menerus dan ketiga, itu hanya sugesti rekans saja :)
Tidak ada tombol keluar, itulah kenapa saya menggunakan Task Killer
Tidak ada tombol keluar karena android dirancang untuk user yang tidak butuh menutup aplikasi. Jika aplikasi perlu ditutup, Android akan melakukannya sendiri.
Jika anda menginstall Android task killer, sebagai contoh yang terkenal Advance Task Killer, pada aplikasi tersebut akan terlihat daftar aplikasi yang sedang aktif dan aplikasi yang sedang berjalan di background (aplikasi yang masih berjalan namun sudah/sedang tidak digunakan). Pada Aplikasi tersebut tertera juga sisa memori RAM (available memory) yang tidak terpakai pada telepon anda.
Jika anda mematikan salah satu aplikasi, maka available memory akan meningkat. Anda dapat mematikan aplikasi satu persatu maupun sekaligus. Anda dapat mengaturnya agar dapat mematikan aplikasi secara otomatis pada interval waktu tertentu atau ketika layar dimatikan.
Setiap aplikasi Android yang berjalan akan “memakan” memori RAM telepon anda. Semakin banyak aplikasi yang diaktifkan, semakin sedikit sisa memori (available memory) yang tersisa. Hal inilah yang sering disalah artikan oleh pengguna handphone Android. Kebanyakan dari pengguna berpikir semakin sedikit aplikasi yang aktif dan semakin banyak sisa memori yang tersedia, maka semakin cepat kinerja ponsel dan juga akan semakin irit baterai. Hal ini tidaklah benar. Pada sistem Android, setiap aplikasi yang tidak aktif digunakan akan disimpan dalam sistem “memori” telepon. Aplikasi yang disimpan dalam memori atau berjalan di background akan lebih cepat untuk di aktifkan kembali jika sewaktu-waktu diperlukan. Dengan mematikan aplikasi yang berjalan di background justru akan membuat handphone mengeluarkan energi lebih banyak ketika aplikasi tersebut ingin diaktifkan kembali yang pada akhirnya justru membuat baterai menjadi boros.
Selama aplikasi tersebut tidak aktif atau tidak menggunakan CPU dan hanya menggunakan memori RAM HP Android anda, maka aplikasi tersebut tidak akan membuat ponsel anda menjadi lebih boros. Anda juga tidak perlu khawatir kekurangan memori RAM jika sewaktu-waktu anda ingin mengaktifkan, misalnya game HD (high definition) yang membutuhkan RAM besar, karena sistem Android akan secara otomatis mematikan aplikasi-aplikasi yang berjalan di background yang tidak diperlukan agar dapat memberikan available memory (RAM) yang lebih banyak. Artinya anda tidak perlu khawatir akan ada penurunan performa handphone jika banyak aplikasi yang berjalan di background.
Sistem kerja Android yang secara otomatis mematikan aplikasi bila diperlukan membuat beberapa (bahkan banyak) pengembang aplikasi yang membuat aplikasi android yang tidak memiliki tombol exit, atau setidaknya tombol exit agak merepotkan untuk di akses.
Catatan:
Kondisi ini berlaku untuk sistem operasi Android. Untuk sistem operasi lainnya, pada umumnya tidak akan secara otomatis mematikan aplikasi bila dibutuhkan RAM lebih banyak, sehingga untuk meningkatkan kinerja, pengguna harus mematikan aplikasi yang tidak terpakai.
Task killer yang saya bahas merupakan task killer dari pihak ketiga bukan task manager bawaan dari STOCK ROM, karena walaupun ada beberapa persamaan antara default dengan dari pihak ketiga namun terdapat perbedaan, untuk task manager (biasanya samsung) dari default biasa, pabrik telah memikirkan lebih lanjut untuk pemasangan dan fungsi task manager tersebut berbeda dengan task killer dari pihak ketiga.
Resiko Menggunakan Android Task Killer
Penggunaan task killer memiliki resiko. Jika anda tidak sengaja mematikan aplikasi yang diperlukan oleh sistem Android, maka ponsel tidak akan beroperasi sebagaimana mestinya. Sebagai contoh, tanpa sengaja aplikasi push email anda matikan dan ponsel Android anda terlihat seperti berjalan normal, namun tanpa disadari anda tidak akan menerima notifikasi bila ada email baru.
Namun, sebenarnya hal ini sudah di antisipasi oleh pembuat Advance Task Killer (ATK) dengan membuat pengaturan ignore list (daftar hirau) yaitu anda dapat menentukan aplikasi mana saja yang tidak boleh dimatikan. Selain itu ATK dapat membantu anda untuk memilih aplikasi mana saja yang sebaiknya di masukkan dalam ignore list secara otomatis.
Kesimpulan
Sejak lama topik ini merupakan perdebatan yang cukup panas dan pada forum-forum Android banyak yang saling memberi pendapat baik berdasarkan pengalaman masing-masing maupun dengan menggunakan data teknis yang mereka miliki. Sebagian mengatakan bahwa Android Task Killer sangat diperlukan, sebagian lainnya mengatakan sebaliknya. Saya tidak menganjurkan dan juga tidak melarang anda untuk menggunakan Android task killer. Apabila anda merasa nyaman dan merasakan manfaat dari penggunaan Android Task Killer, maka hal tersebut sah-sah saja dilakukan.
Task killer diperlukan untuk mematikan aplikasi yang berjalan dengan tidak semestinya, misalnya dalam kasus yang kadang2 saya alami, saat aplikasi browser Opera tidak mau koneksi ke internet, saya matikan terlebih dahulu menggunakan task killer lalu saya aktifkan kembali Browser Opera dan koneksi menjadi normal kembali.
Kami Sarankan jangan mengatur task killer untuk secara otomatis mematikan aplikasi pada handphone Android anda, karena ada kemungkinan membuat sistem operasi Android menjadi tidak stabil. Namun, jika anda yakin bahwa aplikasi yang akan dimatikan secara otomatis tidak akan membawa dampak apapun pada HP anda, maka Anda dapat mematikan aplikasi tersebut.
Jika anda menghendaki android anda berjalan lancar dan baterai hemat,maka:
1.Uninstall aplikasi yang tidak diperlukan
2.Hapus file yang tidak dperlukan unt memberi space,sebagai ketika anda memount,copy,cut,paste,rename,delete atau edit maka anda perhatikan scanning media files*lihat notif atas* akan lama jika file penuh
Sumber :
http://maxiandroid.blogspot.com/
0 comments:
Post a Comment